Mu’adz ibn Jabl adalah seorang sahabat dari Anshar, Ia ikut dalam perjanjian Aqabah yang terbesar bersama sejumlah orang Anshar ketika ia berusia delapan belas tahun. Ia termasuk sahabat yang paling mengerti tentang masalah halal dan haram.
Nabi Saw. Pernah bersabda tentang pribadi Mu’adz ibn Jabal sebagai berikut :
“Sungguh Mu’adz ibn Jabaladalah tokoh ulama yang terkemuka”
Ibn Umar berkata, “Aku pernah bertemu dengan Mu’adz ibn Jabal ketika ia menangis, Aku bertanya, apa yang menyebabkan Engkau menangis ?”
Mu’adz ibn Jabal “Aku menangis karena Nabi Saw pernah bersabda :
“Sungguh perasaan Riya’ yang paling ringan adalah syirik. Hamba Allah yang paling disenangi oleh Allah adalah orang orang yang bertakwa yang menyembunyikan dirinya. Jika mereka tidak ada, mereka tidak dicari orang, jika mereka ada, mereka tidak dikenal orang. Mereka adalah para penghulu hidayah dan para pelita ilmu,” (HR Al Hakim dan Abu Nu’aim dalam al Hilyah)
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Comment Anda