Langkah Raksasa Sang Nippon Mengusai Dunia
02. Jiwa besar dan Impian
Bangsa Jepang tidak pernah memiliki peradaban yang hebat dan sejarah yang bisa dibanggakan seperti Negara-negara lain. Negaranya cantik dan indah, tetapi tidak memiliki hasil alam yang bisa dimanfaatkan. Orangnya kecil dan pendek. Namun, di balik segala kekurangannya itu, mereka berjiwa besar dan memiliki impian yang melebihi kemampuan geografisnya. Budayanya unik dan nilai tradisinya memesona. Wanitanya seperti gadis pingitan yang sangat pemalu dan segan. Prianya tegas dan garang seperti samurai yang siap perang. Gunung Fuji selalu menjadi sebutan karena diselimuti salju putih dan mendamaikan siapa pun yang memandangnya.
Kita kenal bangsa Jepang karena mereka pernah menjajah tanah Melayu. Banyak yang membenci bangsa Jepang karena kekejaman dan keganasan yang diIakukannya. Bagaimanapun, bangsa Jepang kini sudah berubah. Kedatangan mereka tidak lagi ingin menjajah dan menguasai hasil kekayaan negara yang mereka datangi. Kedatangan bangsa Jepang untuk berdagang dan mencari peluang ekonomi baru. Mereka membuat perindustrian dan mendirikan Perusahaan-perusaha an di semua tempat. Tujuannya hanya mencari keuntungan demi membangun kembali ekonominya seperti sediakala. Tujuannya menjadi negara maju dan penguasa ekonomi dunia sudah tercapai. Meskipun sudah menjadi sebuah negara kaya dan tersohor, tetapi mereka tidak pernah berhenti bekerja. Mereka terus berusaha memperbaiki prestasi mereka di bidang ekonomi.
Faktor utama kesuksesan bangsa Jepang terletak pada budaya kerja, sistem etika, pengelolaan yang bagus, kreativitas, dan semangat juang tinggi tanpa mengenal arti kekalahan. Mereka menjadi kebanggaan Asia karena dapat mengatasi pihak Barat dari segi prestasi dan Produktivitasnya. Bangsa Jepang terkenal rajin dan optimis. Cara mengendalikan suatu masalah dan pekerjaan berbeda dari gaya Barat. Keberhasilan bangsa Jepang sangat mengagumkan sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan seputar formula yang mereka gunakan. Kesuksesan Jepang tersebut luar biasa, meskipun mereka pernah musnah saat Perang Dunia berakhir. Banyak penelitian yang menyoroti budaya kerja dan rahasia kesuksesan bangsa Jepang. Hal ini terbukti dengan banyak diterbitkannya buku-buku yang berkaitan dengan Jepang. Banyak aspek mengenai bangsa Jepang yang disentuh, termasuk aspek pemikiran dan pengelolaan. Terdapat pula tulisan yang terlalu bersifat teknik dan sukar dipahami karena diterjemahkan dari buku-buku yang diterbitkan di Jepang. Karena itu, sejak tahun 1988, saya terus berinisiatif menuliskan secara umum dan menyeluruh berbagai aspek budaya kerja dan formula kesuksesan bangsa Jepang. Sebagian dalam tulisan ini pernah dimuat dalam majalah lokal.
Tulisan ini memberi tumpuan pada berbagai aspek dan perkara yang mendorong kesuksesan bangsa Jepang. Formula kesuksesan bangsa Jepang yang diutarakan dalam tulisan ini bukan saja sesuai untuk dilaksanakan, melainkan juga dasar untuk menjadi seorang pekerja yang cemerlang dan pengusaha yang sukses. Untuk mencapai kesuksesan, kita perlu belajar dari bangsa yang lebih maju dan hebat. Kita tahu bangsa Jepang pintar, hebat, dan berbakat. Kita juga tahu bahwa segala kepandaian dan kehebatan bangsa Jepang ada pada diri kita, tetapi kita tidak menyadarinya. Bangsa Jepang sadar dengan hal itu dan menggunakannya secara optimal. Hasilnya, mereka sukses sampai hari ini. Toh banyak bangsa lain yang masih ketinggalan karena menyia-nyiakan segala karunia Tuhan.
Tulisan ini dapat menjadi rujukan, panduan, dan motivasi agar kita dapat lebih dekat mengenal bangsa Jepang. Hal positifnya, banyak rahasia dan formula yang dapat digali dari mereka. Formula ini sebenarnya bukan rahasia lagi. Kita sudah mengetahuinya, tetapi kita tidak pernah menggunakannya. Formula kesuksesan bangsa Jepang mudah dan lebih gampang daripada formula matematika. Untuk mencapai sukses, formula ini harus digunakan dan dipraktikkan. Jika tidak, maka akan tetap menjadi formula dan rahasia yang nantinya akan hilang oleh perubahan waktu dan zaman. Jika bangsa Jepang bisa melakukannya, maka tidak ada alasan untuk kita gagal melaksanakannya. Kekuasaan ada di tangan kita dan bukan terletak pada negara.
Oleh : Ann Wan Seng
Dikirim oleh : Retno Kintoko
[bersambung]
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Comment Anda