Allah Ta'ala adalah Tuhan yang Maha Suci baik Dzat. Sifat maupun
PerbuatanNya dari perbuatan yang
tercela. Tidak ada sedikitpun dari sifat dan perbuatan Allah Ta'ala yang
mendzolimi hamba-hambaNya. Akan tetapi hambaNya sendirilah yang mendzolimi
dirinya sendiri.
Sekali lagi kita harus ingat bahwa pemahaman Asma'ul Husna ini
adalah untuk kehidupan akhirat bukan untuk kehidupan dunia. Sebagai contohnya
Allah Ta'ala memberi kita sakit. Jika kita pahami sesuai dengan kehidupan
dunia, maka seolah-olah Allah Ta'ala itu dzolim. Padahal Allah Ta'ala itu
adalah Dzat Yang Maha Suci.
Akan tetapi jika kita pahami sesuai dengan kehidupan akhirat, maka
tujuan Allah Ta'ala memberikan penyakit adalah untuk kebaikan manusia itu
sendiri. Karena dengan penyakit tersebut Allah Ta'ala berkehendak untuk
mengampuni dosa hambaNya dengan syarat ketika diberi sakit, dia ikhlas dan
sabar dalam menghadapinya. Rasulullah SAW bersabda : "Demam sehari semalam
bisa menghapus dosa satu tahun."
Oleh sebab itu apabila manusia sampai berburuk sangka kepada Allah
Ta'ala, maka dia betul-betul sebagai manusia yang tidak tahu diri. Karena
apapun yang kita terima sekarang ini baik nikmat atau balak adalah akibat dari
perbuatan kita dimasa lalu. Maka dari itu jangan sekali-kali kita berburuk
sangka kepada Allah Ta'ala.
Didalam salah satu Hadits Qudsi Allah Ta'ala berfirman : “Barang
siapa yang tidak ridho dengan taqdir yang telah Aku tetapkan, maka pergilah
dari bumi-Ku dan carilah tuhan selain Aku”
Akan tetapi dalam kehidupan ini banyak sekali orang-orang yang
tidak ridho dengan taqdir yang telah Allah Ta'ala tetapkan. Padahal apapun yang
diberikan Allah Ta'ala kepada hamba-hambaNva adalah pasti yang terbaik untuk
keselamatan akhiratnya.
Hidup akan terasa nikmat jika kita selalu terima dengan ketentuan
Allah Ta'ala. Akan tetapi jika kita tidak menerima ketentuan Allah Ta'ala maka
kita akan merasakan kegelisahan dalam hidup. Oleh sebab itu seharusnya dalam
mensikapi ketentuan Allah Ta'ala kita harus selalu mengatakan : “Inilah yang
terbaik untuk-ku” walaupun pada dasarnya, kita menerima sesuatu yang sangat
pahit dan menyakitkan.
Allah Ta'ala telah melakukan segala-galanya untuk menyelamatkan
hamba-hambaNya agar bisa masuk syurga. Akan tetapi sang hamba justru menyekutukanNya
dan mendurhakaiNya.
Apapun yang dilakukan (diberikan) oleh Allah Ta'ala adalah pasti
yang terbaik. Walaupun terkadang tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsu kita.
Oleh sebab itu jangan sekali-kali kita berburuk sangka kepadaNya. Karena Allah
Ta'ala tidak pernah mendzolimi hamba- hambaNya walau sedikitpun.
Seseorang yang sudah bisa memahami dan merasakan Al QuddusNya
Allah, maka dia akan selalu berbaik sangka kepadaNya walaupun yang dia terima
terkadang tidak menyenangkan. Misalnya dia mendapat penyakit, dia faham dengan
penyakitnya tersebut semoga Allah mengampuni dosa-dosanya.
Jadi janganlah sekali-kali berburuk sangka kepada Allah Ta'ala,
karena apapun yang Dia berikan adalah untuk menyelamatkan hamba-hambaNya.
Karena Dia adalah Dzat Yang Maha Suci dari cacat dan cela. Baik Dzat, Sifat,
dan PerbuatanNya. Oleh sebab itu sedikitpun Dia tidak pernah dzolim kepada
hamba-hambaNya.
Sesuai surat Yunus (10) ayat : 44
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun,
akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.”
Allah Ta'ala adalah satu-satuNya Tuhan yang paling baik. Akan
tetapi kenapa kita masih berburuk sangka kepadaNya? Dan masih mencari
tuhan-tuhan yang lain? Padahal Allah selalu memberikan yang terbaik bagi
hamba-hambaNya. Seperti contohnya Allah Ta'ala memberikan kemiskinan adalah
untuk menyelamatkan hambaNya tersebut nanti diakhirat. Karena dia tidak perlu
mempertanggung jawabkan hartanya.
Oleh sebab itu apabila kita tidak ikhlas dengan apapun yang Allah
berikan, berarti kita belum yakin dengan Al QuddusNya Allah. Sebagai tandanya
dalam mensikapi ketentuan-ketentuan (pemberian) Allah sering kecewa dan
berkeluh kesah. Bahkan dalam hidup ini kita sering berburuk sangka kepadaNya.
Kita berfikir sudah sholat, zakat, puasa dan lain sebagainya tetapi kenapa
Allah tidak memberi rizki yang banyak?
Sisi Tafakkurnya
Seberapa banyak kita berbaik sangka kepada Allah Ta'ala atas
segala sesuatu yang telah diberikanNya kepada kita? Dan seberapa banyak yang kita
berburuk sangka kepada-Nya?
Contoh Do'a Dari Sisi Keimanan
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang selalu ridho atas semua
ketentuan yang telah Engkau tetapkan bagi kami.
Sikap Orang Beriman
Orang-orang yang beriman sangat yakin bahwa Allah Ta'ala Maha Suci
dan apapun yang Dia berikan pasti yang terbaik, sehingga apapun pemberian Allah
Ta'ala baik balak atau nikmat tidak membuatnya berburuk sangka kepada Allah
Ta'ala walau sedikitpun.
Sikap Orang Bertaqwa
Orang-orang yang bertaqwa akan membuktikan keyakinannya tersebut
didalam kehidupannya. Yaitu apabila menerima sesuatu, baik balak atau nikmat
dia yakin bahwa inilah yang terbaik. Karena sedikitpun Allah Ta'ala tidak
pernah dzolim kepada hamba-Nya. Sampai-sampai orang-orang kafir-pun apabila
melakukan kebaikan akan dibayar didunia, tetapi diakhirat tidak mendapat
apa-apa.
Contoh Do'a Dari Sisi Ketaqwaan
Ya Allah, tolonglah kami agar dapat bersabar atas ketentuan
musibah yang Engkau berikan kepada kami, dan agar kami dapat bersyukur atas
kenikmatan yang Engkau berikan kepada kami.
Sikap Orang Bertawakkal
Orang-orang yang bertawakkal menyerahkan segala keputusan kepada
Allah Ta'ala, sehingga hatinya tidak pernah sedih dan gelisah. Dia akan
menerima apapun yang diinginkan oleh Allah Ta'ala terhadap dirinya dan dia
tidak punya keinginan kecuali apa yang diinginkan oleh Allah Ta'ala.
Apabila kita ridho kepada Allah Ta'ala, maka Allah-pun akan ridho
kepada kita. Dan hidup dalam keridhoan Allah Ta'ala sungguh sangat
menyenangkan, karena tidak ada rasa khawatir dan bersedih hati. Dan apabila
Allah Ta'ala telah ridho kepadanya, maka Allah-pun ridho memasukkannya kedalam
syurga.
Oleb sebab itu hendaknya didalani hidup ini kita selalu berusaha
membuat Allah Ta'ala ridho. Jangan sampai membuat Allah Ta'ala murka. Sedangkan
bagaimana caranya membuat Allah Ta'ala ridho? Yaitu beriman kepada-Nya dengan
sebenar-benar iman, bertaqwa, bertawakkal dan ikhlas menerima apapun yang
diinginkan Allah Ta'ala. Akan tetapi tidaklah mungkin kita bisa melakukan semua
itu jika kita belum mengenal Allah Ta'ala dengan sebenar-benarnya.
Sikap Orang Mukhlis
Dia akan menerima dengan ikhlas ketentuan apapun dari Allah
Ta'ala. Karena apapun yang ditentukan oleh Allah Ta'ala adalah pasti yang
terbaik.
Orang-orang yang tidak bisa bertawakkal kepada Allah Ta'ala, maka
hidupnya akan selalu gelisah dan selalu merasa khawatir. Dan apabila dia tidak
bisa bertawakkal, maka dia-pun tidak akan bisa ikhlas. Sedangkan yang dinamakan
ikhlas adalah ridho menerima apapun dari Allah Ta'ala, sehingga Allah-pun akan
ridho kepadanya.
Sikap orang-orang yang telah meneladani Asma' Al Quddus
Apabila ia telah menjadi kholifah, ia akan merasakan bahwa apapun
yang Allah Ta'ala berikan kepadanya pasti yang terbaik dan pasti ada hikmah
dibelakangnya, sehingga ia tidak pernah berburuk sangka kepada Allah Ta'ala.
Kemudian terhadap sesama manusia, ia akan selalu berusaha untuk memberikan yang
terbaik kepada orang-orang yang telah berbuat jahat kepadanya.
Contoh do’a bagi
orang-orang yang ingin meneladani Asma' Al Quddus
Ya Allah, jadikanlah kami perantara-perantaraMu untuk melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang telah Engkau tetapkan bagi hamba-hambaMu. Agar mereka
dapat melihat bahwasannya ketentuan-Mu itu adalah yang terbaik bagi mereka.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Comment Anda