Allah Ta'ala sangat menyayangi semua hamba-hambaNya dan sangat
menginginkan semua hamba-hambaNya bisa selamat didunia dan diakhirat. Oleh
sebab itu Allah Ta'ala senantiasa menyelamatkan hamba-hambaNya baik secara
fisik maupun secara akidah.
Dari segi fisik, setiap saat kita berada dalam penyelamatan Allah
Ta'ala. Sebagai buktinya kita bisa selamat berada didalam rumah. Padahal jika
Allah Ta"ala berkehendak merobohkan rumah tersebut, maka hal itu sangat
mudah sekali. Kita bisa selamat dalam perjalanan. Padahal jika Allah Ta'ala
berkehendak membuat kita kecelakaan, juga sangat mudah sekali. Begitupun juga
dengan hal-hal yang lain. Akan tetapi semua itu tidak pernah kita sadari dan
syukuri. Padahal seharusnya kita merasa malu apabila melakukan kefasikan atau
kedurhakaan. Karena setiap saat kita diselamatkan Allah Ta'ala. tetapi kenapa
kita balas penyelamatan Allah Ta'ala dengan kedurhakaan?
Allah Ta'ala juga menyelamatkan dari segi akidah. Sebagai
contohnya Allah Ta'ala mencabut harta seseorang. Jika dipahami berdasarkan kehidupan
dunia, maka seolah-olah Allah Ta'ala itu dzoliin. Akan tetapi jika dipahami
dengan kehidupan akhirat, maka sesungguhnya Allah Ta'ala sangat sayang
kepadanya. Karena ternyata dengan hartanya tersebut membuat dia semakin jauh
dari Allah Ta'ala dan sering melakukan kedurhakaan kepada Allah Ta'ala. Dan
ternvata harta-hartanya tersebut adalah harta yang diperoleh dengan cara yang haram.
Sehingga dengan tercabutnya harta tersebut menjadikan hisabnya ringan diakhirat
kelak.
Oleh sebab itu jangan sekali-kali kita mencari harta dengan jalan
yang dilarang oleh Allah Ta'ala. Karena harta yang haram tidak ada guna sama
sekali. Jika kita makan akan menumbuhkan daging yang haram yang akan memasukkan
kita kedalam neraka, jika kita buang mubadzir (sia-sia) dan jika kita berikan
kepada orang lain menjadi syafa'at buruk.
Didalam menjalani hidup ini terkadang Allah memberikan penyakit,
musibah dan kesulitan-kesulitan. Semua itu Allah Ta'ala lakukan adalah untuk
menyelamatkan keimanan hambaNya. Apabila kita bersabar dengan penyakit, musibah
atau kesulitan-kesulitan tersebut, maka Allah Ta'ala akan mengampuni dosa-dosa
kita.
Akan tetapi tidaklah mungkin kita bisa bersabar jika tidak faham
dengan tujuan Allah memberikan semua itu. Sehingga kita selalu berburuk sangka
kepadaNya dan menganggap Allah Ta'ala itu dzolim.
Allah telah menurunkan kitab-kitabNya sebagai aturan hidup,
menurunkan Rasul-rasulNya sebagai suri tauladan dan membisikkan ilham ketaqwan
untuk menyelamatkan kita nanti diakhirat. Karena Dia ingin semua hambaNya masuk
syurga dan tidak ingin menyiksa hambaNya dineraka. Oleh sebab itu dengan segala
cara Allah Ta'ala lakukan guna untuk menyelamatkan hamba-hambaNya. Akan tetapi
manusia itu sendiri yang tidak ingin selamat, sehingga mereka selalu berpegang
kepada tradisi dan pendapat orang banyak. Padahal pendapat orang banyak justru
akan menyesatkan kita dari jalan Allah Ta'ala. Sesuai surat Al An'aam (6) ayat :
116
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi
ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta
(terhadap Allah).”
Seharusnya terserah semua orang yang ada dimuka bumi ini
mengatakan kita salah, yang penting dimata Allah kita benar. Karena kebenaran
menurut pendapat manusia tidak bisa menyelamatkan kita diakhirat. Sebagai
contohnya apabila ingin masuk kerja harus menyuap. Menurut pendapat manusia
adalah benar tetapi menurut pendapat Allah adalah salah.
Oleh sebab itu marilah kita fahami perasaan Allah. Begitu
kecewanya Dia yang ingin menyelamatkan hamba-hambaNya tetapi sang hamba tidak
mau. Padahal Allah sangat sayang kepada kita melebihi sayangnya orang tua,
suami, atau isteri. Maka dari itu apabila kita nanti termasuk orang yang tidak
selamat, jangan sekali menyalahkan orang lain, syetan, nafsu, keadaan dan lain
sebagainya. Tetapi salahkanlah diri kita sendiri. Karena Allah telah memberikan
segalanya kepada kita agar bisa selamat, tetapi kita sendiri yang tidak mau
selamat.
Ibaratnya kita sangat menginginkan agar orang yang kita sayangi
menjadi orang yang baik dan selamat. Akan tetapi dia tidak mau, justru
melakukan sesuatu yang kita benci. Tentunya perasaan kita sangat sakit.
Begitupun juga Allah Ta'ala. Dia sangat menginginkan kita selamat, tetapi kita
justru menyekutukan Dia, mendurhakai Dia dan tidak mau mematuhi
peraturan-peraturanNya.
Oleh gebab itu sambutlah dengan hati yang bersyukur semua bentuk
penyelamatan Allah Ta'ala yang diberikan kepada kita, agar kita bisa selamat
diakhirat nanti.
Memang Allah Ta'ala adalah Dzat Yang Maha Menyelamatkan. Akan
tetapi sebagai seorang hamba, kita harus selalu memohon agar diselamatkan
akidah kita. Sebagai contohnya kita berjalan mengendarai mobil. Mungkin fisik
kita bisa selamat sampai tujuan, tetapi akidah kita belum tentu selamat. Bisa
saja kita sombong, riya' dan lain sebagainva. Oleh sebab itu selalulah memohon
untuk keselamatan akidah.
Apabila Allah menginginkan suatu kebaikan (keselamatan) bagi
hambaNya, bisa saja Allah Ta'ala sempitkan rizkinya, disusahkan segala
urusannya, disakitkan badannya, dan disulitkan dalam sakaratul maut. Sehingga
pada saat sang hamba menghadap kepada-Nya, tidak ada lagi keburukannya, karena
sudah dibalas semua didunia dan yang tersisa hanya kebaikannya saja.
Begitupun juga sebaliknya apabila Allah Ta'ala menghendaki
keburukan bagi hamba-Nya, yang disebabkan karena keingkaran dan kedurhakaannya,
maka Allah Ta'ala akan melapangkan rizkinya. memudahkan segala urusannya,
disehatkan badannya, dan dimudahkan didalam sakaratul maut. Sehingga pada saat
dia menghadap Allah Ta'ala nanti diakhirat, tidak ada lagi kebaikannya. Karena
semuanya telah dibalas didunia, sehingga yang tersisa adalah dosa-dosanya yang
akan dibalas didalam neraka.
Sisi Tafakkurnya
Pada awalnya kita seringkali berprasangka buruk, ternyata
dikemudian hari baru kita sadari bahwa yang demikian itu adalah penyelamatan
dari Allah. "Seberapa banyak hal ini terjadi dalam hidup kita?". Oleh
sebab itu apapun yang terjadi pada diri kita, hendaknya kita selalu berbaik
sangka kepada Allah Ta'ala. Karena semua itu adalah bentuk penyelamatan
dari-Nya.
Contoh Do'a Dari Sisi Keimanan
Ya Allah, berikanlah kepada kami keselamatan tubuh dan keselamatan
akidah kami.
Sikap Orang Beriman
Orang-orang yang beriman sangat yakin bahwa hanya Allah Ta'ala
yang bisa menyelamatkan, baik secara fisik maupun secara akidah. Dan dia juga
yakin bahwa setiap saat dirinya dalam penyelamatan Allah Ta'ala.
Sikap Orang Bertaqwa
Orang-orang yang bertaqwa akan memanfaatkan penyelamatan Allah
Ta'ala untuk menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi
larangan-laranganNya. Dan dia sangat malu apabila membalas penyelamatan Allah
Ta'ala dengan melakukan kedurhakaan kepada-Nya.
Ini dari segi fisik.
Sebagai contohnya kita diselamatkan oleh Allah Ta'ala didalam
suatu perjalanan akan menuju kesuatu tempat. Seharusnya setelah diselamatkan
oleh Allah Ta'ala, kita balas penyelamatan tersebut dengan menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Jangan sampai setelah diselamatkan oleh
Allah Ta'ala justru kita balas dengan keingkaran, kedurhakaan dan perbuatan
maksiat.
Dan orang-orang yang bertaqwa juga akan menerima apapun yang Allah
Ta'ala berikan kepadanya, berupa kesusahan atau kemudhoratan. Karena dia yakin
bahwa apapun vang Allah Ta'ala berikan adalah untuk menyelamatkan dirinya
diakhirat kelak.
Ini dari segi akidah.
Sebagai contohnya Allah Ta'ala mengambil hartanya. Karena dengan
hartanya tersebut membuat dia sombong dan semakin jauh dari Allah Ta'ala.
Contoh yang lain Allah Ta'ala menyakitkan kedua matanya, karena matanya sering
dipakai untuk melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah Ta'ala. Hal ini secara
fisik tidak selamat, akan tetapi secara akidah dia selamat.
Contoh Do'a Dari Sisi Ketaqwuan
Ya Allah, tolonglah kami agar dapat memanfaatkan keselamatan yang
Engkau berikan kepada kami untuk melaksanakan ketakwaan kepada-Mu.
Sikap Orang Bertawakkal : Orang-orang yang bertawakkal akan
menyerahkan keselamatan fisik dan akidahnya hanya kepada Allah Ta'ala. Yang
penting dia berusaha memanfaatkan penyelamatan yang telah Allah Ta'ala berikan
untuk melakukan ketaqwaan kepada-Nya.
Sikap Orang Mukhlis :
Dia akan menerima dengan ikhlas apapun yang diberikan Allah Ta'ala kepadanya.
Apakah Allah Ta'ala akan membuat fisiknya sakit, atau mengambil hartanya yang
tidak baik, semuanya dia terima dengan ikhlas yang penting akidahnva bisa
selamat.
Apabila Allah Ta'ala menyelamatkan fisiknya, maka keselamatan itu
akan dia manfaatkan untuk menyelamatkan akidahnya. Dan apabila Allah Ta'ala
menyelamatkan akidahnya, walaupun pada dasarnya fisiknya tidak selamat, maka
dia terima dengan ikhlas.
Bahkan dia akan berdo'a agar diambil hartanya, apabila hartanya
tersebut membuat dia sombong dan semakin jauh dari Allah Ta'ala. Dia akan
memohon agar disakitkan badannya, apabila dengan badannya yang sehat membuatnya
berdurhaka kepada Allah Ta'ala.
Didalam hidup ini jangan sampai akidah kita tidak selamat gara-
gara isteri (wanita), gara-gara suami (laki-laki), gara-gara anak, gara-gara
harta, gara-gara pekerjaan dan segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini.
Sikap orang-orang yang telah meneladani Asma’ As Salam
Apabila ia telah menjadi kholifah, maka apapun yang diberikan
Allah Ta'ala kepadanya baik balak atau nikmat, ia selalu merasakan dan meyakini
bahwa inilah bentuk penyelamatan dari Allah Ta'ala. sehingga ia bisa menjalani
kondisi tersebut dengan sabar.
Dan terhadap sesama manusia, ia selalu berusaha untuk
menyelamatkan orang lain, baik dari segi fisik maupun dari segi akidah. Dari
segi fisik ia akan membantu orang-orang yang terdzolimi. sedangkan dari segi
akidah ia berusaha untuk menyampaikan peringatan-peringatan agar manusia
kembali kejalan yang lurus.
Contoh do'a bagi orang-orang yang ingin meneladani Asma* As Salam
Ya Allah, jadikanlah kami sebagai perantara-perantaraMu didalam
menyelamatkan manusia, baik dari segi fisiknya maupun dari segi akidahnya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Comment Anda