Ali ibn Sina belumlah genap berusia 20 tahun ketika mengenal sejumlah cabang ilmu pengetahuan pada masanya. Ia berada di urutan teratas dalam penguasaan teologi, ilmu alam, matematika, dan ilmu-ilmu agama. Suatu saat, ia menghadiri kuliah Miskawaih, seorang sarjana masyhur pada zaman tersebut.
Dengan penuh keangkuhan, ia melemparkan sejenis kenari ke Ibn Miskawaih dan berkata, "Tentukanlah permukaannya."
Ibn Miskawaih pun meletakkan beberapa lembar kertas tentang akhlak dan pendidikan dari buku Taharah AI-A'raq ke hadapan Ibn Sina dan berkata, "Pertama-tama, perbaikilah tingkah laku dan tindakanmu hingga aku menentukan permukaan kenari ini. Lebih penting bagimu untuk mengubah akhlak ketimbang niengetahui permukaan kenari itu."
Mendengar 'sentilan' ini, Ibn Sina merasa malu. Ucapan tersebut memberi manfaat besar sepanjang hidupnya.
Dengan penuh keangkuhan, ia melemparkan sejenis kenari ke Ibn Miskawaih dan berkata, "Tentukanlah permukaannya."
Ibn Miskawaih pun meletakkan beberapa lembar kertas tentang akhlak dan pendidikan dari buku Taharah AI-A'raq ke hadapan Ibn Sina dan berkata, "Pertama-tama, perbaikilah tingkah laku dan tindakanmu hingga aku menentukan permukaan kenari ini. Lebih penting bagimu untuk mengubah akhlak ketimbang niengetahui permukaan kenari itu."
Mendengar 'sentilan' ini, Ibn Sina merasa malu. Ucapan tersebut memberi manfaat besar sepanjang hidupnya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Comment Anda