Salam sayangku padamu, cucu-cucuku, saudara-saudaraku, putra-putriku. Ikutlah aku dan kita akan mengunjungi hutani
Banyak binatang yang berbahaya dan jahat hidup di sini, jadi hati-hatilah! Apakah kalian tahu bahwa singa betina di sebelah sana bersama dengan dua anaknya? Lihatlah bagaimana anak- anak singa berjuang untuk mendapatkan susu dari induknya. Mereka menghentak dan menarik induknya begini dan begitu, yang menyebabkan ketidaknyamanan yang sangat pada induknya dan membuatnya sangat sukar untuk bergerak.
Singa jantan berbaring sendiri di sampingnya, melihat istrinya menyusui anak-anaknya. Tiba-tiba singa jantan ini mengaum dan berkata, "Aku lapar! Jangan buang waktumu dengan mereka. Bawakan aku makanan!" Lihat betapa gemuk dan besarnya ia. Ia mempunyai bulu tengkuk yang penuh dan tampak begitu kuat, tapi mengaum meminta singa betina itu untuk melayaninya.
Induk tadi memandang anak-anaknya yang masih kecil. "Mereka membutuhkan air susu," pikir induk singa tersebut.
"Sungguh memalukan untuk menghentikan makan mereka sekarang." Tapi singa jantan mengaum lagi, lagi, dan lagi. Akhirnya, singa betina menarik dirinya menjauh dari anak-anaknya, untuk pergi berburu makan malam bagi suaminya.
Lihat, singa betina itu telah menemukan sekawanan zebra! Lihatlah bagaimana ia mengejar zebra-zebra tadi. Pertama, ia berlari, kemudian memperlambat untuk berjalan, dan diam- diam merangkak lebih dekat dan lebih dekat. Tapi zebra-zebra tadi waspada dan merasakan kedatangan singa tersebut. Tiba- tiba saja, zebra-zebra tadi mulai berhamburan lari. Zebra-zebra itu melarikan diri demi keselamatan nyawanya, dan singa betina berlari untuk menangkap makanan bagi suaminya. Akhirnya, sesudah pengejaran yang cukup lama, singa betina tersebut berhasil mencengkeram leher salah satu zebra dan meminum darahnya.
Sekarang lihat, cucu-cucuku, singa betina itu sedang menyeret zebra yang berat tadi menuju suaminya. Singa jantan itu tidak mengangkat tangan untuk membantu istrinya. Melihat induk mereka, kedua anaknya berlari ke samping induknya, tapi singa jantan ini mengaum pada kedua anaknya. Dan induk mereka sekali lagi harus mendorong kedua anaknya ke samping sehingga mereka tidak akan mengganggu ayahnya ketika ia merobek tubuh zebra tadi.
Hanya sesudah singa jantan itu makan dengan puas, barulah singa jantan memperbolehkan singa betina makan apa saja yang tersisa. Singa jantan itu menjilati moncongnya dan lagi-lagi berbaring untuk beristirahat. Namun pekerjaan singa betina belum selesai. Singa betina terlebih dahulu harus memperhatikan kebutuhan anak-anaknya, barulah setelah itu ia bisa makan.
Akhirnya, yang tersisa dari zebra tadi adalah kerangka dan beberapa sobekan daging yang berserakan di sana-sini. Burung-burung hering akan memangsa sobekan-sobekan daging tadi dan kemudian para serigala dan dubuk akan datang untuk mengambil apa yang tersisa.
Cucu-cucuku, apakah engkau melihat betapa jauh lebih kuat dan sehat singa jantan itu daripada singa betina tersebut? Tapi bahkan singa jantan itu tidak berpikir, "Istriku bekerja begitu keras untuk merawat anak-anak. Aku harus pergi dan memberi makan mereka semua." Namun, singa jantan itu mengaum kepada singa betina dengan berkata, "Hentikan pekerjaanmu! Bawalah makanan kepadaku!" Singa jantan itu bahkan tidak bergerak ke samping demi anak-anaknya sebelum perut singa jantan itu penuh.
Meskipun umat manusia dilahirkan dengan kearifan analitis mengenai Ilahiah, namun hal yang sama sering terjadi dalam keluarga manusia. Kadang-kadang semua tanggung jawab dilimpahkan pada pundak perempuan. Disamping merawat anak-anak, dia mungkin harus bekerja dan mencari penghasilan, sedangkan laki-laki hanya duduk di sekitarnya seperti seekor singa jantan tadi, yang tidak mengerjakan apa pun. Meskipun dia tidak bekerja, namun dia masih tidak mau merawat anak- anaknya. Dan dia selalu makan lebih dulu, tanpa berpikir tentang rasa lapar mereka.
Seorang laki-laki yang berperilaku seperti ini, lebih jelek daripada seekor binatang, dan dia akan mengalami banyak kesukaran dalam hidupnya. Karena perilaku manusia seperti ini, keluarga bercerai-berai dan bahkan menciptakan lebih banyak persoalan. Tapi para laki-laki itu tidak menyadari hal ini.
Lihat, ada keluarga harimau yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anak. Ikuti cerita ini, anak-anakku, dan mari kita perhatikan bagaimana sebuah keluarga harimau berperilaku. Dengarkan anak-anak lapar yang mengeluh pada kedua orangtuanya. Di saat sang ayah mendengar teriakan anak-anaknya, harimau jantan itu melompat dan pergi berburu, sedangkan sang ibu tetap tinggal untuk melindungi anak-anaknya.
Segera, harimau jantan itu melihat seekor rusa yang sedang minum di sebuah mata air. Lihatlah bagaimana harimau jantan itu mengincar mangsanya. Seperti halnya singa betina, harimau jantan itu merangkak mendekat dan tiba-tiba menerkam! Dengan satu lompatan, rusa tadi tertangkap. Ia menyeret hasil tangkapannya pulang ke rumah, dan seluruh anggota keluarga tersebut makan bersama-sama dengan gembira, dan berbagi makanan.
Cucu-cucuku, sebagian keluarga manusia berperilaku seperti keluarga singa yang kita lihat lebih awal, sedang sebagian keluarga manusia lainnya seperti keluarga harimau. Jika laki-laki dan perempuan menyadari kesulitan-kesulitan dalam membina keluarga dan berbagi pekerjaan, maka mereka akan memperoleh kedamaian di dalam hidupnya. Sangatlah penting untuk mengingat hal ini dan memiliki jenis kesatuan dan cinta yang sama dalam keluargamu sendiri. Engkau juga harus menyadari bahwa kita semua termasuk satu keluarga, yaitu keluarga Adam a.s. Sebagaimana harimau menyadari kelaparan anak-anaknya dan pergi berburu, maka engkau semua harus menganggap semua umat manusia sebagai keluargamu sendiri dan membantu siapa saja yang sedang membutuhkan. Jika engkau mengetahui bahwa seseorang sedang menderita, engkau harus melakukan hal yang terbaik untuk menyembuhkan rasa sakitnya. Ketika engkau melihat seseorang sedang dalam kesulitan, maka cobalah untuk menyenangkannya. Ketika engkau sadar akan usia tua, penyakit, kelaparan, atau penderitaan mental yang dialami orang lain, maka cobalah untuk mengerti dan menolong.
Jika engkau mampu membawa kedamaian untuk orang lain, perbuatanmu ini akan membawa kebaikan kepada kehidupan jiwamu, dan ia akan menumbuhkan kesatuan dalam keluarga manusia. Kemudian jika ada air dan makanan di rumahmu, akan ada air dan makanan di rumah yang lain. Dan jika ada keriangan di dalam sebuah rumah, seluruh keluarga akan penuh dengan keriangan itu. Jika setiap orang bertekad untuk hidup dengan cara ini, maka ke mana saja manusia hidup, di situ ada surga. Kesatuan dan cinta yang demikian adalah surga kerajaan Tuhan dan esensi kehidupan yang penuh kenikmatan. Sebaliknya, tiada neraka yang lebih buruk ketimbang hidup seorang manusia tanpa kesatuan dan cinta. Api pikiran yang menyala dalam hati manusia yang demikian lebih buruk daripada api neraka. Dengan api ini, dia membakar hati dan hidup semua saudaranya.
Cintaku, cucu-cucuku. Setiap dari engkau harus memikirkan tentang apa yang telah aku katakan dan memahami maknanya bagi kehidupanmu. Tunjukkan setidaknya pemahaman sebagaimana yang dimiliki harimau itu. Jika manusia mau menggunakan sedikit saja kearifannya, dia mampu melakukan banyak kebaikan. Engkau juga bisa melakukan sebanyak itu, bukan?
Lakukan hal terbaik untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan kesatuan, cinta, kedamaian, dan kesabaran dalam keluargamu sendiri dan dalam keluarga dunia. Semua orang harus hidup dalam kesatuan dengan diri mereka sendiri dan dengan Tuhan dan kebenaran.
Jangan bermalas-malasan seperti singa, yang menunggu seseorang untuk memberi makan rasa lapar kehidupanmu atau lapar jiwamu. Engkau tidak dapat mencari surga dari orang lain atau mengharapkan keuntungan dari doa-doamu. Engkau tidak dapat memperoleh kekayaan jiwa, kekayaan keagungan, atau kekayaan kearifan melalui usaha-usaha orang lain. Ketika ia sampai kepada doa dan jiwa, masing-masing engkau harus berusaha untuk mendapatkannya. Tak penting seberapa masalah yang engkau hadapi, engkau akan memperoleh keuntungan dan menjadi baik melalui pencarian dan perjuangannya. Maka karmamu akan berakhir, rasa lapar jiwamu akan mereda, dan engkau akan menemukan kedamaian.
Sayangku, cucu-cucuku, anak-anakku, saudara-saudaraku. Engkau harus merenungkannya. Masing-masing engkau harus melakukan usaha-usaha keras untuk melahirkan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan jiwamu. Dengan sangat rendah hati dan dengan cinta yang besar, aku meminta engkau untuk mengembangkan sifat-sifat dan kearifan yang akan membantumu untuk menjalani kehidupan yang demikian. Semoga Allah menolongmu. Amin.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Comment Anda