Pada suatu malam, ada sepasang suami istri yang sedang bercengkrama di kamar bak sepasang pengantin baru.
Tiba-tiba sang suami mendengar ada yang mengetuk pintu. Tok tok tok
"Mah," kata sang suami, "pintu ada yang mengetuk tuh. Ada tamu kali?"
Sang istri menjawab dengan malas, "Saya nggak mendengar suara apa-apa, Pah," katanya sambil menarik selimut.
Tok tok tok
Suara itu terdengar lagi.
Sang suami berkata lagi, "Mah, benar tuh. Ada yang mengetuk!" Lalu ia meminta istrinya untuk melihat ke ruang tamu, memeriksa siapa tahu benar ada tamu.
Lantaran hormatnya kepada suami, sang istri berjalan ke pintu yang dimaksud. Disingkapnya tirai jendela, tapi tidak ada tamu yang terlihat. Karena penasaran, dibukanya pintu, pun tidak ada tamu yang terlihat. Keadaan ini dilaporkan kepada sang suami.
Tok tok tok
Suara itu kembali terdengar, begitu istri selesai melaporkan tidak ada tamu. Si suami bingung, mengapa suara itu hanya ia yang mendengar. Dengan kainnya yang agak-agak berantakan, suami ini pergi beringsut dari kamarnya, pergi sendiri melihat. Penasaran.
Kira-kira selangkah lagi menjelang pintu depan, si suami ini bertanya, "Siapa di luar? Malam-malam namu!"
Suara di depan menjawab dengan pelan dan datar,"... Saya... 'Izrail!"
Meski pelan dan datar, suara itu bak guntur yang mengagetkan hati suami tersebut, la tahu bahwa 'Izrail itu kalau datang, pasti untuk mencabut nyawa. Suami tersebut memutar langkah, berbalik ke belakang. Tiba-tiba saja ia mengingat bahwa ia belum shalat, belum bersedekah, belum haji sedang uang ada, belum minta maaf pada mereka yang ia kecewakan, dan belum-belum yang lainnya. Tapi terlambat. Sejurus dengan berbalik arahnya ia (kalau tadinya menghadap ke pintu depan, kini ia membelakangi pintu depan sebab kepingin lari), tiba-tiba saja ia mendapati 'Izrail sudah bergerak mencabut nyawanya! Maka terempaslah badannya yang sudah tidak bernyawa.
Pembaca, keadaan seperti ini sangat mungkin kita alami. Makanya, mumpung kita masih ada nyawa, mumpung kita masih ada sedikit harta, mumpung kita masih disehatkan Allah, segeralah kita memulai kebaikan demi kebaikan yang diseru Allah, di antaranya shalat dan mengasihi sesama; baik membantu dengan tangan, ucapan, dan membantu dengan harta. Wassalam.
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang ke matian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan ajalku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang- orang yang saleh?" (QS Al- Munafiqun [63]: 10)
Tiba-tiba sang suami mendengar ada yang mengetuk pintu. Tok tok tok
"Mah," kata sang suami, "pintu ada yang mengetuk tuh. Ada tamu kali?"
Sang istri menjawab dengan malas, "Saya nggak mendengar suara apa-apa, Pah," katanya sambil menarik selimut.
Tok tok tok
Suara itu terdengar lagi.
Sang suami berkata lagi, "Mah, benar tuh. Ada yang mengetuk!" Lalu ia meminta istrinya untuk melihat ke ruang tamu, memeriksa siapa tahu benar ada tamu.
Lantaran hormatnya kepada suami, sang istri berjalan ke pintu yang dimaksud. Disingkapnya tirai jendela, tapi tidak ada tamu yang terlihat. Karena penasaran, dibukanya pintu, pun tidak ada tamu yang terlihat. Keadaan ini dilaporkan kepada sang suami.
Tok tok tok
Suara itu kembali terdengar, begitu istri selesai melaporkan tidak ada tamu. Si suami bingung, mengapa suara itu hanya ia yang mendengar. Dengan kainnya yang agak-agak berantakan, suami ini pergi beringsut dari kamarnya, pergi sendiri melihat. Penasaran.
Kira-kira selangkah lagi menjelang pintu depan, si suami ini bertanya, "Siapa di luar? Malam-malam namu!"
Suara di depan menjawab dengan pelan dan datar,"... Saya... 'Izrail!"
Meski pelan dan datar, suara itu bak guntur yang mengagetkan hati suami tersebut, la tahu bahwa 'Izrail itu kalau datang, pasti untuk mencabut nyawa. Suami tersebut memutar langkah, berbalik ke belakang. Tiba-tiba saja ia mengingat bahwa ia belum shalat, belum bersedekah, belum haji sedang uang ada, belum minta maaf pada mereka yang ia kecewakan, dan belum-belum yang lainnya. Tapi terlambat. Sejurus dengan berbalik arahnya ia (kalau tadinya menghadap ke pintu depan, kini ia membelakangi pintu depan sebab kepingin lari), tiba-tiba saja ia mendapati 'Izrail sudah bergerak mencabut nyawanya! Maka terempaslah badannya yang sudah tidak bernyawa.
Pembaca, keadaan seperti ini sangat mungkin kita alami. Makanya, mumpung kita masih ada nyawa, mumpung kita masih ada sedikit harta, mumpung kita masih disehatkan Allah, segeralah kita memulai kebaikan demi kebaikan yang diseru Allah, di antaranya shalat dan mengasihi sesama; baik membantu dengan tangan, ucapan, dan membantu dengan harta. Wassalam.
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang ke matian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan ajalku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang- orang yang saleh?" (QS Al- Munafiqun [63]: 10)
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Comment Anda