“Ya kalau tak di larikan kan nanti
uangnya di minta lagi, begitu cerita Hasim, ya Hasim sama kedua temannya
dapat uang sekarung.” jelas Furqon. “Siapa sih yang lagi ketimpa susah
kayak aku ini kalau tak kepingin dapat uang yang banyak untuk menutupi
utang, bayangkan aku ini bayar utang, dengan ngutang lagi, kadang aku
sendiri sampai benci sama Rhoma Irama.”
“Memangnya kenapa dengan dia?”
“Ya dia nyanyikan bayar utang pakai hutang, jadinya aku yang ngalami.”
“Terus kelanjutan ceritanya bagaimana?”
“Ya Aku bersama Sanip dan Klewer
bareng-bareng menjual sate untuk setan, klewer yang kebagian membakar
sate, Sanip yang kebagian menawarkan sate, dan menerima uang pembayaran,
jadi klewer membakar sate, lalu Sanip yang menawarkan sate dengan
mengatakan, “ayo…, ayo… para hantu, para kuntilanak, para setan,
genderuwo, jin dedemit, ayo semua datang, membeli sate….” kata -kata itu
di ulang-ulang, sampai para hantu semua pada datang, sementara aku
sendiri kebagian menunggu dengan motor siap jalan, dalam rencana nanti
si Sanip akan menawarkan, dan berkata “ini harga setusuk seharga uang
seperti ini sekarung, sambil menyodorkan uang ratusan ribu, nah hantu
nanti akan mengambil uang sekarung untuk membayar sate yang kami beli.”
cerita Furqon.
“Lalu dedemit pada datang?” tanyaku penasaran dengan pekerjaan orang yang nggenah itu.
“Iya…. mereka pada datang, ada yang
kuntilanak, pocong, orang yang hancur wajahnya, pokoknya menyeramkan
sekali, aku yang dari jauh saja ketakutan setengah mati, apalagi yang
dekat, si Sanip sudah gemeteran menawarkan sate, tapi herannya mereka
hanya melihat dari jauh, tak ada yang mendekat.”
“Ya mungkin saja mereka tak punya uang.” kataku.
“La kok sebelumnya Hasim dapat uang?”
“ya bisa jadi uangnya sudah habis di ambil Hasim semua, jadi sudah tak punya sisa sama sekali.”
“Lalu apa bener kemudian tak dapat uang, hanya di lihati hantunya saja?” tanyaku pada Furqon.
“Iya kami akhirnya tak dapat apa-apa,
malah setelah kejadian itu kok kayaknya aku ini ngantukan banget, kalau
sudah ngantuk wah ndak bisa di tahan, kayak di punggung ada yang minta
gendong.”
“Sekarang ngantuk?”
“Sekarang sih tidak, cuma biasanya kadang
lagi membawa penumpang ojek, aku tak sadar tertidur, bahkan kadang
karena tak tahannya tak jarang aku jalan, lalu berhenti dulu untuk
tidur, bisa di pos kampling, emperan toko, bahkan juga di atas motor,
jadi motor aku pinggirkan lalu aku tidur saja, di atasnya.”
“Itu pengaruh kekuatan para setan yang di panggil itu.”
“Lalu bagaimana solusinya?”
“Ya nanti ku kasih air, di pakai mandi dan di minum, moga saja pengaruh aura hitamnya segera musnah.”
“Aku ini sebenarnya sudah berpindah-pindah mengikuti aliran, dulu di Bogor juga pernah mengikuti aliran betara karang.”
“Wadoh apa lagi itu?”
“Itu aliran yang isinya para penjual
makanan keliling semua, karena aku ini juga penjual makanan keliling,
maka aku di ajak temanku untuk mengikuti aliran itu.”
“Kayak bagaimana alirannya?”
“Itu aliran ada pemimpinnya, dan
pemimpinnya itu kalau mau di tanya soal masalah anakbuah, maka dia
kerasukan dulu, lalu bisa menjawab dengan tepat permasalahan semua yang
hadir, misal mau menempati warung, ini cocok apa tidak, ke depannya
lancar tidak menambah gerobak dan lain-lain.
Dan anehnya kebanyakan cocok, dan pas
jawabannya dengan kenyataan, misal soal membuat gerobak baru, nanti di
jawab akan ada yang menawari beberapa gerobak, jadi tak usah membuat
yang baru, anehnya kok ada yang benar-benar menawarkan gerobak baru, apa
tak aneh itu mas kyai?
Lalu ada juga yang misal di suruh jualan
di satu daerah karena di daerah sebelumnya tak laku, maka orang yang di
suruh pun menuruti, anehnya setelah pindah mengikuti saran itu, maka
jualannya jadi laris sekali.” jelas Furqon bersemangat.
“Gini lo ya mas Furqon, jadi segala
sesuatu itu tak lantas kemudian ini bisa laris, atau itu sesuai
kenyataan, atau apa yang di ramalkan menjadi nyata, atau sesuai dengan
kejadian, jadi kita ini kembalikan ke asal, kita ini di ciptakan di
dunia kan untuk mengabdikan diri kepada Alloh, itu pegang kuat-kuat
sebagai dasar, sebab itu akan mempengaruhi bagaimana nantinya penilaian
kita terhadap segala sesuatu, ini kan sama saja kita menjadi kaya raya,
berhasil usahanya karena nyupang, karena secara lahirnya tak sama, tapi
secara kenyataannya kan sama, sama-sama kita meminta kepada jin setan,
dan jelas itu membunuh aqidah kita sendiri, maka sampean sekarang itu
susah, kenapa? karena sampean percaya dengan arahan jin, kalau sampean
percaya dengan arahan jin, maka Alloh sudah sama sekali tak perduli
dengan sampean, dan sampean sudah di serahkan nasibnya pada jin, la jin
sendiri, pertama kan maunya memperdaya, la kalau sampean sudah
terperdaya, ya ngapain juga ngurus sampean, mereka nyari orang lagi agar
bisa di perdaya, jadi sampean sudah di tinggalkan.” jelasku.
“Kita itu jangan lantas mudah takjub
dengan hal-hal yang aneh-aneh, sekarang apa hebatnya hal yang aneh-aneh,
jika itu kita tukar dengan selamanya di neraka, maka tak hebat sama
sekali, apalagi sekarang kan sudah jelas terlihat, sampean hidupnya
susah, la yang jelas hidupnya enak, kayak orang-orang kaya yang nyupang,
menjalani perjanjian dengan jin saja tak menguntungkan sama sekali
karena apa? karena di tukar dengan aqidah keimanan kita, la dunia ini
kan sementara, lalu kalau kita kemudian mati di neraka selamanya,
bukankah itu amat merugikan?”
“Iya saya juga tau… tapi kadang kesusahan
hidup lebih menyudutkan saya untuk menjalankan hal-hal yang di luar
kendali akal.” jawab Furqon.
“Ya seseorang itu ada masa sulit, ada
masa bahagia, itu kan dunia, wong makan enak aja harus menguras isi
perutnya, tak asal di isi saja, dan kesusahan manusia itu alami, wajar,
yang penting adalah ketika mengalami kesusahan kita itu kembali tidak
kepada Alloh, rodadnahu asfala safilin, illalladzina amanu wa
amanussholikhati, manusia itu akan di kembalikan dalam keadaan susah,
payah, derajat rendah, kecuali orang-orang yang berbuat benar, benar
menurut agama dan ajaran Rosulullah, sampean susah, karena Alloh telah
menyerahkan nasib sampean kepada syaitan, tidak di tolong oleh Alloh,
sementara syaitan sudah lepas tangan dengan sampean, sebab tujuan
syaitan itu menyesatkan, kalau yang di sesatkan sudah sesat, ya ngapain
lagi di urus, syaitan akan berusaha mencari korban baru, sementara
sampean sendiri sudah tidak di urusi Alloh, minta sudah tidak di ijabah,
ya ujung-ujungnya sumpek, dan satu kesalahan itu kalau tidak di sadari,
maka akan merambat ke kesalahan selanjutnya, dan selalu seperti itu.
Karya : Febrian
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Comment Anda