DALAM perjumpaan pada 5 Syawal 545
H. Di madrasah, beliau menyampaikan ceramahnya sebagai berikut :
Janganlah engkau memusuhi dan
berghibah kepada Allah swt., karena hal itu akan menjauhkan dirimu dengan-Nya. Hentikanlah
perbuatan itu sebelum engkau dipukul, dihina, dan dililit
ular, dan bala bencana. Engkau belum mencicipi makanan bencana.
Engkau tentu tertipu. Janganlah engkau gembira dengan apa
yang engkau dapatkan. Itu semua bersifat sementara dan
akan hilang.
"Sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong konyong." {q.s. Al-An'am:44}.
Sesungguhnya kemenangan
mendapatkan sesuatu disisi Allah swt. hanyalah diperoleh dengan sabar. Oleh
karena itu, Allah swt. sangat menekankan perihal sabar. Sabar dan
fakir
tidaklah berkumpul melainkan pada diri orang mukmin. Orang-orang
yang mencintai Allah swt. itu diuji, lalu mereka bersabar dan
bertekad melakukan kebaikan bersama bencana yang menimpanya. Mereka bersabar
atas sesuatu yang menimpa diri mereka dari Tuhan mereka. Jika bukan
karena kesabaran, tentu engkau tidak melihatku di antara kamu. Sungguh aku telah
membuat sangkar untuk menjebak burung-burung, dari malam
ke malam mataku terjaga. Kalaupun pada siang hari mataku
sedikit terpejam, kakiku tetap terikat dengan sangkar itu.
Aku melakukannya untuk kemaslahatanmu juga. Namun engkau
tidak pernah mengerti bahwa itu adalah taufiq dari Allah
swt.. Jika tidak ada orang berakal yang duduk di negeri ini
dan bergaul dengan penduduknya, niscaya di sana banyak riya,
kemunafikan, kezhaliman, syubhat, dan haram. Bahkan di sana
banyak pula yang mengkufuri nikmat Allah swt., bahkan menggunakannya
untuk berbuat kefasikan dan kedurhakaan.
Betapa banyak orang yang lemah di rumahnya, takwa di tokonya, zindiq minumnya, dan shiddiq di atas kursinya. Kalau tidak terhalang hukum, aku akan membicarakan apa yang terjadi di rumahmu. Tetapi aku mempunyai fondasi yang di atasnya perlu didirikan bangunan. Aku mempunyai anak-anak yang harus mendapatkan pendidikan. Jika aku buka apa yang aku ketahui, niscaya akan menyebabkan perpisahan antara engkau dan aku. Dalam keadaan seperti ini, aku memerlukan kekuatan seperti kekuatan para nabi dan rasul a.s.. Aku memerlukan kesabaran, sejak Adam a.s. hingga zamanku ini. Aku memerlukan kekuatan dari Allah swt. Ya Allah, berilah aku kelembutan, pertolongan, dan ridha. Amin."
Betapa banyak orang yang lemah di rumahnya, takwa di tokonya, zindiq minumnya, dan shiddiq di atas kursinya. Kalau tidak terhalang hukum, aku akan membicarakan apa yang terjadi di rumahmu. Tetapi aku mempunyai fondasi yang di atasnya perlu didirikan bangunan. Aku mempunyai anak-anak yang harus mendapatkan pendidikan. Jika aku buka apa yang aku ketahui, niscaya akan menyebabkan perpisahan antara engkau dan aku. Dalam keadaan seperti ini, aku memerlukan kekuatan seperti kekuatan para nabi dan rasul a.s.. Aku memerlukan kesabaran, sejak Adam a.s. hingga zamanku ini. Aku memerlukan kekuatan dari Allah swt. Ya Allah, berilah aku kelembutan, pertolongan, dan ridha. Amin."
Wahai ghulam, engkau tidak
diciptakan untuk kekal dan bersenang-senang di dunia. Ubahlah perilakumu
yang tidak disukai Allah swt..
Engkau menganggap sebagai suatu ketaatan dengan mengucap Laa Ilaaha Illallah
Muhammadur Rasulullah. Padahal ucapan itu tidak berguna
bagimu sebelum engkau menyandarkan pada-Nya segala sesuatu yang lain. Iman itu meliputi
ucapan dan perbuatan. la tidak akan diterima dan tidak akan
berguna jika engkau melakukan dosa dan kemaksiatan, mendurhakai
Allah swt., bergelimang dalam dosa, meninggalkan shalat,
puasa, sedekah, dan perbuatan-perbuatan yang baik Apakah
artinya engkau mengucapkan dua kalimah syahadah {kesaksian}
jika engkau sama sekali tidak taat? Bukti dari pengakuan itu
adalah menjalankan perintah dan meninggalkan larangan,
sabar atas balak, dan ikhlas. Sungguh tidak
akan diterima ucapan tanpa amal atau amal tanpa
keikhlasan. Berikanlah sebagian hartamu kepada
orang-orang fakir. Janganlah engkau menolak peminta-minta sedangkan engkau mampu untuk
memberinya, sedikit atau banyak. Sepertilah Al-Haq
Azza wa Jalla Yang suka memberi. Bersyukurlah kepada-Nya
yang telah membuatmu mampu memberi: Celakalah engkau jika peminta-minta itu
hadiah dari Allah swt., padahal engkau mampu memberinya.
Bagaimanakah jadinya jika engkau menolak hadiah Allah swt. kemudian
engkau mendengar dan menangis di sampingku? Jika datang seorang fakir lalu
hatimu menjadi keras, maka itu menunjukkan bahwa tangisanmu dan ketekunanmu
dalam mendengarkan tidaklah ikhlas karena Allah swt.. Dengarkanlah
nasihatku, pertama dengan nurani, kemudian dengan hati, lalu dengan amal (anggota
badan) untuk melakukan kebaikan. Jika engkau datang kepadaku,
maka datanglah dengan mengosongkan lisan, ilmu, amal, nasab, kedudukan,
dan melupakan harta maupun keluarga. Duduklah di depanku
dengan hati telanjang dari selain Al-Haq Azza wa Jalla
sehingga Dia sendiri yang akan memberikan pakaian, karunia,
dan kedekatan dengan-Nya. Jika engkau berbuat demikian
ketika datang kepadaku, maka engkau seperti burung yang
pergi pada pagi hari dengan perut lapar namun pulang sore dengan
perut kenyang. Cahaya hati itu berasal dari cahaya AlHaq
Azza wa Jalla. Oleh karena itu, Nabi, saw. bersabda :
"Takutilah firasat seorang
mukmin, sesungguhnya is memandang dengan
cahaya'Allah Azza wa Jalla."
Wahai orang fasik, takutlah kepada orang beriman. Janganlah
kamu datang kepadanya sedangkan kamu berlumuran dengan najis
kemaksiatan. Sesungguhnya ia, dengan cahaya Allah, dapat melihat sesuatu yang
ada pada dirimu. Dia dapat melihat kemusyrikan dan kemunafikanmu, melihat
amalanmu yang tersembunyi di balik pakaianmu, dan melihat
kecurangan serta kerusakanmu. Barangsiapa tidak pernah melihat orang yang
beruntung, maka ia tidak akan beruntung. Kamu adalah orang
yang kacau yang berkumpul dengan orang-orang yang kacau.
Sampai kapankah kebutaanmu itu? Sampai kamu datang ke
dokter yang akan merawatmu dan membersihkan kotoran hatimu,
memperbaiki persangkaanmu, serta menghilangkan prasangka
buruk kepada-Nya dari hatimu. Di samping itu, kamu harus
mengambil anak-anakmu, lalu duduk di depan pintu-Nya dan
bersabar atas kepahitan obat-Nya. Maka pada saat itulah kebutaan
itu akan hilang dari dirimu. Rendahkanlah dirimu di hadapan
Allah swt.. Sampaikanlah hajat-hajatmu kepada-Nya.
Janganlah engkau menghitung amalan yang ada pada dirimu, buanglah
ia di bawah telapak kaki keikhlasan. Tutuplah pintu makhluk
dan bukalah pintu khaliq. Akuilah segala dosamu. Mintalah
ampunan atas segala kekuranganmu. Yakinlah bahwa tidak ada yang memberi manfaat
atau madharat, tidak ada yang memberi atau menahan, kecuali Allah swt.. Pada
saat itulah kebutaan akan hilang dari dirimu, bahkan basyirahmu akan menggerakkan
matamu.
Wahai ghulam, yang penting bukan
kesederhanaan pakaian dan makananmu, tetapi
kezuhudan hatimu.
Pakaian yang mula-mula dipakai oleh seseorang adalah pakaian bulu bagi
batinnya, kemudian baru pakaian dhahirnya. Pendeknya, ia memberikan pakaian
bagi nuraninya, kemudian hatinya, kemudian dirinya, dan
terakhir pada anggota badannya. Jika semuanya telah sempurna,
maka datanglah kasih sayang dan karunia yang mengubahnya
dari pakaian hitam menjadi pakaian kebahagiaan,
mengganti bencana menjadi kebahagiaan, kebencian menjadi kegembiraan, ketakutan menjadi aman, jauh menjadi dekat, dan fakir menjadi kaya.
mengganti bencana menjadi kebahagiaan, kebencian menjadi kegembiraan, ketakutan menjadi aman, jauh menjadi dekat, dan fakir menjadi kaya.
Wahai ghulam, ambillah bagian
dengan tangan zuhud, bukan dengan tangan rakus. Tidak sama orang yang makan dan
menangis
dengan orang yang makan lalu tertawa. Makanlah bagian itu,
sedang hatimu bersama Al-Haq Azza wa Jalla, maka engkau akan selamat dari
kejahatannya. Jika engkau makan dari
tangan dokter, itu lebih baik daripada engkau makan di mana engkau tidak tahu asal mula dan akibatnya, yang terkadang akan mengeraskan hatimu. Sifat amanah telah hilang dari dirimu, kasih sayang pun hilang dari dirimu, bahkan hukum-hukum agama juga telah hilang dari dirimu. Engkau telah meremehkan dan meninggalkannya. Celakalah engkau jika tidak memegang teguh amanah. Sebentar lagi hujan lebat akan mengguyurmu, kedua tangan dan kakimu akan terikat, dan pintu kasih sayang Allah swt. tertutup bagimu. Dia akan menjadikan kebencian terhadapmu di hati-hati makhluknya sehingga mereka tidak mau memberimu.
tangan dokter, itu lebih baik daripada engkau makan di mana engkau tidak tahu asal mula dan akibatnya, yang terkadang akan mengeraskan hatimu. Sifat amanah telah hilang dari dirimu, kasih sayang pun hilang dari dirimu, bahkan hukum-hukum agama juga telah hilang dari dirimu. Engkau telah meremehkan dan meninggalkannya. Celakalah engkau jika tidak memegang teguh amanah. Sebentar lagi hujan lebat akan mengguyurmu, kedua tangan dan kakimu akan terikat, dan pintu kasih sayang Allah swt. tertutup bagimu. Dia akan menjadikan kebencian terhadapmu di hati-hati makhluknya sehingga mereka tidak mau memberimu.
Peliharalah dirimu bersama Tuhanmu
Azza wa Jalla. Takutlah kepada-Nya. Sesungguhnya siksa-Nya itu amat pedih,
yang akan mengambil keamanan dan keselamatanmu. Takutlah
kepada-Nya. Dialah Tuhan langit dan bumi. Peliharalah kenikmatan-Nya
dengan bersyukur kepada-Nya. Terimalah perintah dan larangan-Nya dengan
taat dan setia. Hadapilah kesulitan dengan sabar, dan terimalah
kenikmatan dengan syukur. Demikianlah sifat para nabi, rasul, dan
orang-orang shalih terdahulu. Tinggalkanlah ajang bermaksiat kepada-Nya dan makanlah
dari meja ketaatan kepada-Nya. Peliharalah batasan-batasan Allah swt.. Jika datang
kemudahan, bersyukurlah. Jika datang kesulitan, bersabarlah. Lalu bertaubatlah engkau
dari dosa-dosamu,
dan periksalah dirimu. Sesungguhnya Allah swt. tidak akan
menganiaya hamba-Nya. Ingatlah maut dan peristwa sesudahnya.
Ingatlah Allah swt., kemudian hisablah mengenai pandangan-Nya
terhadapmu. Ingatlah sampai kapan tidur ini. Sampai kapan
kejahilan dan mondar-mandir dalam kebatilan ini akan terus terjadi. Sampai
kapan engkau akan mengikuti keinginan, nafsu, dan kebiasaanmu. Mengapa
engkau tidak belajar beribadah kepada Tuhanmu swt. dan mengikuti
syari'at-Nya. Ibadah berarti meninggalkan kebiasaan. Mengapa engkau
tidak
berlatih dengan adab Al-Qur'an dan Kalam Nubuwah?
Wahai ghulam, janganlah engkau
bergaul di tengah manusia dengan kebutaan dan kebodohan, bahkan dengan lalai
dan tidur. Pergaulilah mereka dengan basyirah, ilmu, dan kesadaran.
Jika engkau melihat kebaikan pada diri mereka, ikutilah.
Jika engkau melihat sesuatu yang membahayakanmu, tinggalkanlah.
Sungguh, engkau dalam kelalaian dari Al-Haq Azza wa Jalla. Engkau harus sadar.
Engkau
harus selalu pergi ke masjid dan banyak bershalawat ke atas Nabi saw..
Sesungguhnya, beliau saw. telah bersabda:
“Jika api turun dari langit, tidak ada yang selamat kecuali ahli masjid”
Jika
engkau lalai dalam shalat, terputuslah hubungan dengan Al-Haq Azza wa Jalla.
Oleh karena itu Nabi saw. bersabda, "Yang paling dekat antara hamba dengan Tuhannya ialah
bila ia
sedang dalam kemurahan." Orang yang mentakwilkan itu menipu.
Wahai sekiranya kita berjalan menggapai sebuah tekad, kita
bergantung dengan ijma' dan ikhlas dalam beramal, tentu
kita akan selamat dari murka Al-Haq Azza wa Jalla. Bagaimanakah
jika kita selalu mentakwilkan dan meminta kemurahan. Memang, 'azimah kini
telah tiada dan tiada pula orang yang mengamalkannya. Sekarang adalah zaman kemurahan
(rukhsah) bukan zaman 'azimah. Sekarang adalah zaman riya'
dan nifaq serta mengambil harta tanpa hak. Sungguh banyak
orang yang shalat, puasa, haji, berzakat, dan melakukan banyak
kebaikan, tetapi semua itu dikerjakan karena makhluk, bukan
karena Khaliq. Sehingga, sebagian besar alam ini menjadi makhluk
tanpa Khaliq. Hatimu telah mati, nafsu dan keinginan hidup
hanyalah untuk memburu dunia. Hati akan hidup jika makhluk
keluar dari dalam hati, lalu berdiri bersama Al-Haq Azza wa Jalla dengan
sesungguhnya. Yang namanya gambar tidaklah ada artinya. Hati akan
hidup dengan menjalankan perintah Allah swt., menjauhi larangan-Nya, dan bersabar
dalam menerima ujian maupun takdir dari-Nya.
Wahai ghulam, berserahlah kepada
Allah swt. terhadap apa saja yang telah ditentukan-Nya, kemudian berdirilah
bersama-Nya sesudah itu. Segala sesuatu itu memerlukan fondasi,
barulah kemudian bangunan. Selalulah dalam keadaan demikian siang dan
malam. Celaka, engkau hanya memikirkan urusanmu. Tafakkur
adalah perbuatan hati. Jika engkau melihat kebaikan pada dirimu,
bersyukurlah kepada Allah swt.. Jika engkau melihat keburukan pada dirimu, bertaubatlah
dari keburukan itu. Dengan tafakkur, agamamu akan hidup dan syaitanmu akan mati.
Oleh karena itu dikatakan,
"Tafakkur sesaat lebih baik daripada ibadah semalam."
Wahai umat Muhammad, bersyukurlah
kepada Allah swt.. Sesungguhnya Dia telah menerima amalanmu yang sedikit dibanding
dengan umat terdahulu. Engkau orang yang lebih akhir, tetapi
di akhirat engkau orang yang
pertama. Barangsiapa di antaramu sehat, maka tidak ada yang dapat
menandinginya.
Engkau adalah pemimpin, sedang
umat lain adalah yang dipimpin. Selagi engkau duduk di rumah nafsu, keinginan,
dan kebiasaanmu, maka engkau tidak akan sehat. Selagi engkau
suka merebut apa yang ada di tangan makhluk dengan kemunafikan dan
riya'mu, maka engkau tidak akan sehat. Selagi engkau cinta
dunia, engkau tidak akan sehat. Selagi hatimu bersama makhluk,
engkau tidak akan sehat.Ya Allah, berilah kami rezeki
berupa kesehatan dan kelayakan bersama-Mu. Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."
berupa kesehatan dan kelayakan bersama-Mu. Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Comment Anda